Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Tugas 5 INF-34

Menggunakan aplikasi power point yang terintegrasi dengan grafik yang dibuat oleh excel dan ebook  untuk mengembangkan presentasi pembelajar...

Menu
Pembelajaran informatika kelas X TPTU 2022

TUGAS 2 INF-34

                     SISTEM BILANGAN DAN GERBANG LOGIKA




~Sistem Bilangan~

         Suatu rangkaian digital bekerja dalam sistem bilangan biner, yakni hanya dalam dua keadaan. Keluaran dari rangkaian ada dalam keadaan tegangan rendah atau dalam tegangan tinggi, selain dua keadaan tersebut tidak ada keadaan lain yang diperbolehkan. Dua keadaan keluaran dalam rangkaian logika dinyatakan dengan “0” dan “1”. Harga 0 dan 1 menyatakan berturut-turut adalah harga rendah dan harga tinggi, sehingga sistem tersebut disebut sebagai sistem logika positif. Sebaliknya jika harga 0 dan 1 menyatakan harga tinggi dan harga rendah maka sistem tersebut dinamakan sistem logika negatif. 1 Sistem bilangan biner dan desimal Dalam sistem bilangan biner, setiap bilangan didasarkan pada basis atau bilangan dasar 2. Setiap digit biner disebut bit binary digit.

Konversi Desimal ke Biner

Cara untuk mengkonversi bilangan desimal ke bilangan biner adalah dengan pembagian. Bilangan desimal yang akan diubah secara berturut-turut dibagi 2, dengan memperhatikan sisa pembagiannya.

Tentunya akan muncul pertanyaan, kenapa harus dibagi dengan 2 ? Kiranya perlu diketahui bahwa bilangan biner adalah sistem bilangan yang berbasis 2, yaitu hanya dikenal bilangan 1 dan 0 saja. Bilangan 1 dapat pula dikatakan High atau On sedangkan bilangan 0 disebut pula dengan Low atau Off.

Sisa pembagian akan bernilai 0 atau 1, yang akan membentuk bilangan biner dengan sisa yang terakhir menunjukkan MSB.

Untuk penulisan hasil konversi untuk semua bilangan dituliskan mulai dari posisi MSB (Most Significant Bit = Bit yang paling berarti) menuju ke posisi bilangan yang LSB (Least Significant Bit = Bit yang paling tidak berarti). Dengan kata lain penulisan hasil konversi dimulai dari MSB ke LSB.

Sebagai contoh untuk mengubah angka desimal 52 menjadi bilangan biner diperlukan langkah-langkah sebagai berikut : 

52/2     = 26, sisa 0 –> LSB

26/2     = 13, sisa 0

13/2     = 6 , sisa   1

6/2       = 3 , sisa   0

3/2       = 1 , sisa   1

1/2       = 0 , sisa   1 –> MSB

maka didapatkan dari hasil konversi desimal 52 adalah Biner : 110100

2. Konversi Desimal ke Oktal

Bilangan Oktal adalah sistem bilangan yang berbasis 8. Bilangan desimal yang akan diubah secara berturut-turut dibagi dengan 8 dan sisa pembagiannya harus selalu dicatat.

Bilangan oktal dimulai dari bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7

Sebagai contoh untuk mengubah bilangan desimal 5819 ke Oktal, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

5819/8      = 727   , sisa 3 –> LSB

727/8        = 90     , sisa 7

90/8          = 11     , sisa 2

11/8          = 1       , sisa 3

1/8            = 0       , sisa 1 –> MSB

sehingga desimal 5819 adalah Oktal 13273

3. Konversi Oktal ke Biner

Untuk mengubah bilangan Oktal menjadi bilangan Biner dapat dilakukan dengan cara mengubah setiap angka dari bilangan Oktal menajadi bilangan Biner sebanyak 3 bit. 

Sebagai contoh untuk mengubah bilangan Oktal 56 menjadi bilangan Biner, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

56 è  5 = 101 (dalam biner 3 bit)

6 = 110 (dalam biner 3 bit)

Jadi Oktal 56 = 101 110 Biner

Contoh yang lain :

234 Oktal è   2 = 010

3 = 011

4 = 100

Jadi Oktal 234 = 010 011 100 Biner 

Catatan : Untuk penulisan hasil konversi tidak diberlakukan sistem MSB – LSB, karena masing-masing bilangan yang ada langsung dikonversi sesuai dengan kedudukannya.

 4. Konversi Hexa ke Biner

Bilangan Hexa juga merupakan salah satu bentuk bilangan yang sudah ada sebelumn

ya, dan berfungsi pula dalam sebuah rangkaian logika. Namun bilangan Hexa ini tidak seperti bilangan yang lainnya, bilangan ini mempunyai 16 suku angka atau digit seperti berikut :

0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F

Huruf A sampai huruf F adalah sebagai pengganti dari angka-angka bilangan desimal mulai dari 10 sampai dengan 15.

HEXADESIMAL
A10
B11
C12
D13
E14
F15
 

Seperti halnya dengan sistem bilangan yang lainnya, maka sistem bilangan Hexa juga mempunyai harga tempat serti berikut :

Hexa           = 163           162         161         160

Desimal      = 4096     256      16        1

Untuk melakukan konversi bilangan Hexa menjadi bilangan Biner, langkahnya mirip dengan cara mengkonversi bilangan Oktal menjadi bilangan Biner, hanya saja untuk konversi Hexa – Biner yang perlu diperhatikan adalah menggunakan 4 bit bilangan Biner dari setiap angka yang dikonversikan. Sebagai contoh, Hexa 275 diubah menjadi Biner maka pengerjaannya adalah sebagai berikut :

Hexa 275 è   2          = 0010

7          = 0111

5          = 0101

maka hasil konversi dapat dituliskan : Hexa 275 = Biner 0010 0111 0101


~Gerbang logika~

          Fungsi utama dari gerbang logika adalah untuk membentuk sebuah jalur digital agar semua komponen-komponen dapat saling terhubung dengan baik, sehingga suatu perangkat elektronik berjalan dengan baik juga. Selain itu, gerbang logika dapat berfungsi sebagai sebuah sistem untuk memerintah atau menerjemahkan suatu perangkat.

Pada umumnya, gerbang logika bisa ditemukan di perangkat elektronika berupa chip. Di dalam chip ada banyak sekali komponen-komponennya. Oleh karena itu, untuk menghubungkan setiap komponen-komponen yang ada di dalam chip, maka hadirlah gerbang logika. Bahkan, di dalam chip terdapat ribuan gerbang logika. Meskipun ada jutaan gerbang logika, tetapi setiap gerbang sudah mempunyai fungsi yang berbeda-beda.

Namun, pada komponen IC logic yang sederhana hanya ditemukan beberapa gerbang logika saja. Misalnya pada komponen IC logic TTL 7408.

Pada rangkaian IC logic TTL 7408 di atas terdapat beberapa rangkaian, seperti rangkaian flip flop, rangkaian pengaman dengan menggunakan kunci rahasia, rangkaian counter, rangkaian multiplexer, rangkaian demultiplexer, rangkaian encoder, dan rangkaian decoder.

 Gerbang Logika (And, Nand, Or, Nor, Not, Exor, Xor)

1. Gerbang And

Gerbang AND akan mempunyai keluaran 1 jika semua masukan pada logika 1, sebaliknya akan mempunyai keluaran 0 jika semua masukannya adalah 0. Jika salah satu masukan mempunyai logika 0 maka keluarannya akan berlogika 0

2. Gerbang NAND

Gerbang NAND akan mempunyai keluaran 0 bila semua masukan pada logika 1, sebaliknya jika ada sebuah logika 0 pada sembarang masukan pada Gerbang NAND maka keluarannya akan bernilai 1. Kata NAND merupakan kependekan dari NOT AND yang merupakan ingkaran dari Gerbang AND

3. Gerbang OR

Gerbang OR akan memberikan keluaran 1 jika salah satu dari masukannya pada keluaran 1. Jika diinginkan keluaran bernilai 0, maka semua masukan harus dalam keadaan 0

4. Gerbang NOR

Gerbang NOR akan memberikan keluaran 0 jika salah satu dari masukan pada keadaan 1, jika diinginkan keluaran bernilai 1, maka semua masukan harus dalam keadaan 0. Kata NOR merupakan kependekan dari NOT OR, yang merupakan ingkaran dari Gerbang OR 

5. Gerbang NOT

Gerbang NOT merupakan gerbang satu masukan yang berfungsi sebagai pembalik (inverter), Jika masukannya tinggi maka keluarannya rendah dan sebaliknya

6. Gerbang EXOR

Gerbang EXOR (dari kata Exclusive OR) akan memberikan keluaran 1 jika masukan-masukannya mempunyai keadaan yang berbeda. keluaran Gerbang EXOR merupakan penjumlahan biner dari masukannya

7. Gerbang EXNOR

Gerbang EXNOR (dari kata Exclusive NOT OR) mempunyai keluaran 1 jika semua masukkannya mempunyai keadaan yang sama. Dengan kata lain, apabila semua masukan mempunyai lo

~Fungsi gerbang logika~

Fungsi utama dari gerbang logika adalah untuk membentuk sebuah jalur digital agar semua komponen-komponen dapat saling terhubung dengan baik, sehingga suatu perangkat elektronik berjalan dengan baik juga. Selain itu, gerbang logika dapat berfungsi sebagai sebuah sistem untuk memerintah atau menerjemahkan suatu perangkat.

Pada umumnya, gerbang logika bisa ditemukan di perangkat elektronika berupa chip. Di dalam chip ada banyak sekali komponen-komponennya. Oleh karena itu, untuk menghubungkan setiap komponen-komponen yang ada di dalam chip, maka hadirlah gerbang logika. Bahkan, di dalam chip terdapat ribuan gerbang logika. Meskipun ada jutaan gerbang logika, tetapi setiap gerbang sudah mempunyai fungsi yang berbeda-beda.

Namun, pada komponen IC logic yang sederhana hanya ditemukan beberapa gerbang logika saja. Misalnya pada komponen IC logic TTL 7408.

Pada rangkaian IC logic TTL 7408 di atas terdapat beberapa rangkaian, seperti rangkaian flip flop, rangkaian pengaman dengan menggunakan kunci rahasia, rangkaian counter, rangkaian multiplexer, rangkaian demultiplexer, rangkaian encoder, dan rangkaian decoder.


sumber: https://www.gramedia.com/literasi/gerbang-logika/

https://text-id.123dok.com/document/dy4kj4gkq-sistem-bilangan-gerbang-logika.html

https://ismanurahadi.wordpress.com/2012/11/01/sistem-bilangan-dan-gerbang-logika/




Tidak ada komentar